Jumat, 26 Juli 2013

Berbagi....

Sepasang suami istri yang berusia lanjut, suatu kali mengunjungi kantor pusat untuk bernostalgia tentang suka duka ketika mereka masih aktif bekerja dahulu. Kesempatan bernostalgia ini rupanya dimanfaatkan mereka untuk menikmati sop buntut yang tersohor di kantin dalam kantor pusat tersebut. Kebetulan ketika itu jam makan siang sehingga banyak pegawai yang santap siang disana.

Suami istri ini lalu masuk antrean untuk memesan sop buntut. Mereka memesan satu porsi sop buntut beserta nasinya, dan dua gelas es teh manis serta sebuah piring kosong dan mangkuk. Semua yang melihat mereka heran. Sepasang suami istri ini hanya memesan satu porsi. Bahkan, beberapa orang lain iba melihat betapa menderitanya nasib pensiunan ini sehingga untuk makan siang di kantin saja hanya memesan satu porsi. Sang suami lalu membagi nasi menjadi dua bagian, demikian pula sop buntutnya. satu bagian untuk dirinya dan bagian lain diserahkan kepada istrinya. Mulailah mereka makan. Namun, yang makan adalah suami dulu, sementara sang istri dengan tersenyum menunggu dan menatap kekasihnya makan.

Seorang pegawai tiba-tiba bangkit berdiri dan berjalan menuju meja mereka. Dengan rasa iba, pegawai inimenawarkan kepada pasangan suami istri ini satu porsi lagi sop buntut gratis, ia yang mentraktir. Dia merasa tidak tahan melihat sepasang suami istri ini, sementara ia sendiri hidup berkecukupan. Namun, tawaran pegawai ini ditolak secara halus sambil tersenyum oleh pasangan ini dengan menggunakan bahasa isyarat.

Sang suami pun kembali melanjutkan santap siangnya, sementara sang istri hanya menatap sambil tersenyum hingga sop buntut bagiannya menjadi dingin. Setelah beberapa lama, kembali si pegawai yang berkecukupan gelisah melihat tingkah pasangan ini. Sang istri ternyata tidak makan, hanya menunggu sang suami makan. Betapa cintanya sang istri kepada suami hingga rela berkorban menunggu sang suami selesai makan.

Kembali, pegawai tadi dengan rasa penasaran mendatangi sang ibu dan bertanya, "Ibu, saya melihat Ibu hanya menunggu Bapak makan sementara Ibu sendiri tidak makan. Kalau boleh tahu, apakah yang ibu tunggu?" Dengan tersenyum sang Ibu menjawab, "Yang saya tunggu adalah gigi, sementara ini masih dipakai Bapak!"

****************

Dari cerita tersebut kita ambil asumsi bahwa berbagi yang dilandasi ketulusan hati akan membawa perubahan yang drastis bagi kedua belah pihak dan komunitas yang ada di sekitarnya. 
Berbicara menunjukkan bahwa kita berbagi, dan mendengarkan menunjukkan bahwa kita peduli. Hal ini sekaligus meberikan gambaran bahwa berbagi tidak dapat dilepaskan dari peduli. Beberapa ahli mengatakan bahwa peduli mengawali langkah dalam berbagi.

Berbagi yang dilandasi oleh cinta yang tulus akan membuahkan keserupaan. seorang kolega, konselor keluarga, mengatakan suami istri yang senantiasa berbagi, lama kelamaan akan menunjukkan wajah mereka yang semakiin mirip. Mereka yang saling berbagi akan memiliki kepekaan yang tinggi untuk memahami kebutuhan dan keinginan pasangan lainnya. bahkan, dalam aspek spiritual, dikatakan semakin mau manusia berbagi beban, berbagi waktu, dan berbagi apa yang dimilikinya untuk sesama dan bagi kemuliaan Sang Kholik, maka sifat-sifatnya pun akan semakin mendekati sifat-sifat Sang Kholik.

Naaah.... Saatnya kita BERBAGI ^_^


(Sumber : "Half Full - Half Empty, P. Marpaung)

»»  READMORE...

Kamis, 25 Juli 2013

The New Inspiration - "Kekuatan Bill Gates dalam Mencapai Cita-Cita"


Siapa yang tidak ingin kaya seperti William Henry Gates III yang populer dengan nama Bill Gates. Pria yang lahir pada tanggal 28 Oktober 1955 di Seattle Washington itu dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia sejak tahun 1995 – 2006 oleh majalah Forbes. Tahun 1984, di usia 29 tahun, wajahnya sudah 7 kali menghiasi sampul majalah Times. Kekayaan putra pasangan William H. Gates, Jr & Mary Maxwell Gates pada tahun 2006 berkisar 56 milyar USD, melebihi cadangan devisa negara Indonesia bulan April 2007 yang baru berkisar 49,4 milyar USD.
Dengan kekayaan tersebut Bill Gates dapat menikmati sebuah tempat tinggal termahal dan paling modern di seantero dunia pada abad ke 21 ini, dengan pemandangan Lake Washington di Medina, Washington DC. King County menaksir nilai rumah dan tanah Bill Gates setara dengan 125 juta USD, dengan pajak tahunan kurang dari 1 juta USD. Ayah dari Jennifer Katharine Gates (1996), Rory John Gates (1999) and Phoebe Adele Gates (2002) juga gemar mengoleksi barang-barang antik dan mahal. Salah satu koleksinya adalah Codex Leicester, yaitu koleksi lukisan Leonardo da Vinci, yang ia beli 30,8 juta USD dalam sebuah lelang pada tahun 1994.
Tak hanya kaya, Bill Gates mendonorkan dana cukup besar untuk organisasi kemanusiaan dan program riset di bawah naungan Bill & Melinda Gates Foundation yang ia dirikan bersama istrinya pada tahun 2000. Organisasi tersebut juga memberikan beasiswa kepada kaum minoritas, perwakilan penyantun penderita AIDS di belahan dunia ke tiga atau negara-negara miskin dan terbelakang. Berdasarkan artikel yang terbit pada tahun 2004, Gates sudah mendonasikan dana untuk program kemanusiaan sebesar 29 milyar USD sejak tahun 2000.
Kecerdasan Gates sudah terlihat sejak belia, khususnya di bidang matematika dan IPA. Ketika beranjak remaja ia lebih tertarik menekuni dasar sistem GE, dan meninggalkan pendidikan untuk menekuni kegemaran tersebut. Di usia 14 tahun, Gates bekerjasama dengan Paul Allen mendirikan Traf-O-Data. Saat itu ia sudah mendapatkan bayaran 20.000 USD.
Pada proses kehidupan selanjutnya Bill Gates mendirikan perusahaan Microsoft bersama Paul Allen. Perusahaan tersebut kini mempunyai mempunyai ribuan paten, 8 diantaranya atas namanya sendiri. Program Microsoft Disc Operating System (MS-DOS) adalah salah satu produk Microsoft. Sebenarnya program tersebut bukan karya Bill Gates sendiri, tetapi ia membeli dari penciptanya & menjadi pemegang royalti royalti atas penggunaan program tersebut pada setiap komputer. Sebagai pemegang royalti royalti atas ribuan paten, bisa dibayangkan betapa deras uang yang mengalir setiap detik ke rekening pribadinya.
Pesan :
Kesuksesan tidak hanya terkait dengan pendidikan, modal, dan lain sebagainya, melainkan kemauan untuk merubah keadaan. Contohnya Bill Gates, ia tidak mengandalkan pendidikan, padahal dirinya diceritakan cukup cerdas dan kaya untuk mendapatkan pendidikan setinggi apapun. Mari kita coba menelusuri faktor yang mempengaruhi pria tersebut berhasil mencapai cita-citanya dan menjadi orang terkaya di dunia pada abad ke-21 ini.
“Nothing is easy to the unwilling. – Tak akan pernah ada yang mudah bagi mereka yang tidak mempunyai kemauan,” kata Thomas Fuller. Bill Gates sukses seperti sekarang karena mempunyai kemauan yang besar untuk mencapai puncak cita-citanya. Dari kemauan itulah muncul kepercayaan diri untuk berusaha dan mencari cara paling cepat dan mudah mewujudkan tujuan tersebut.
Sebuah kemajuan kecil yang berhasil kita ciptakan, akan semakin memotivasi kita untuk berusaha lebih cerdik dan mencapai cita-cita yang lebih tinggi. Dalam kisah kehidupan Bill Gates, kita dapat melihat bahwa di usianya yang baru 14 tahun ia sudah berhasil mendirikan Traf-O-Data, dan mendapatkan bayaran 20 ribu USD atas sebuah program yang berhasil ia ciptakan. Itulah prestasi awal keberhasilan yang kian memacu semangat Bill Gates mencapai puncak cita-citanya.
Sementara itu, dalam proses mencapai cita-cita kita pasti menghadapi berbagai bentuk tantangan yang dapat melunturkan kemauan dan semangat kita. Tengoklah bagaimana Bill Gates sekarang menikmati semua kemewahan atas kekayaannya yang melimpah. Jadi bila semangat dan kemauan menurun, cobalah bayangkan kenikmatan, kesenangan, kebahagiaan yang akan kita dapatkan bila sudah berhasil nanti.
Belajar dari kesuksesan Bill Gates, sebenarnya hukum inersia itu berlaku pula dalam usaha kita mencapai tujuan atau cita-cita. Hukum tersebut mengatakan bahwa segala sesuatu yang diam akan cenderung diam, sedangkan apapun yang bergerak akan cenderung terus bergerak. Bila kita sudah terpola bersikap aktif, maka kecepatan pola kerja kita untuk menciptakan prestasi yang lebih besar juga akan semakin tinggi.
Sebenarnya royalti dari MS-Office saja sudah menjadikan Bill Gates kaya raya. Tetapi karena dirinya sudah terpola aktif, sehingga ia terus berinovasi dan berusaha lebih cerdik memaksimalkan manfaat potensi yang ada di dalam dirinya sendiri maupun potensi yang ada di sekelilingnya. Tak megnherankan jika Microsoft, yaitu perusahaan yang ia dirikan bersama Paul Allen, saat ini sudah mempunyai ribuan paten dan tentu saja mengalirkan uang lebih besar ke rekeningnya dari hari ke hari.
Kesimpulannya adalah ciptakan kemauan untuk melakukan sesuatu. “Achievement is largely the product of steadily raising one's levels of aspiration... and expectation. – Prestasi lebih dipengaruhi oleh peningkatan aspirasi dan kemauan seseorang,” ujar Jack Niklaus, seorang produsen produk fashion ternama di dunia. Setelah itu, miliki rasa percaya dan berusaha aktif mengoptimalkan manfaat potensi besar yang ada di dalam diri sendiri maupun yang ada di sekeliling kita. Dengan demikian kita akan dapat menciptakan mata rantai prestasi, pada gilirannya mendorong kita untuk mencapai puncak cita-cita. 

(Andrew Ho - Kiss UOL)
»»  READMORE...

Kesempurnaan itu Terletak pada Ketekunan

Jika belum ada pertolongan Alloh,
untuk seorang hamba,
maka hal pertama yang dibutuhkannya
adalah kesungguhan dalam berupaya

Seorang kaya berkata, "Aku tidak merasa istimewa sedikitpun dengan keberadaanku sebagai orang terkaya di dunia. Aku tetap hidup biasa saja di sebuah rumah sederhana dengan istriku tercinta. Aku tidak minum minuman keras, tidak merokok, dan tidak pernah terbersit keinginan untuk bergaya hidup seperti para konglomerat yang wajahnya setiap hari menghiasi halaman-halaman surat kabar, berada di tengah samudera dengan kapal pesiar yang megah, villa-villa indah di pegunungan, hidup dengan kemewahan, dan dikelilingi oleh gadis-gadis muda yang cantik rupawan yang bayarannya mencapai ribuan dollar.

Aku tetap menekuni dan mencintai pekerjaanku seperti hari-hariku sebelum ini. Bahkan, aku seringkali membawa bekal untuk makan siang dan menyantapnya dengan lahap di tempat kerjaku. Aku tidak pernah merasa bangga dengan harta bermilyar-milyar yang kumiliki. Namun, aku justru sangat bahagia dan tersanjung setiapkali teringat dengan hasil karya dan kerja keras dalam membantu menciptakan perubahan di kotaku ( Tokyo ) ini hingga menjadi salah satu kota yang terkenal di dunia. Singkat kata, kebahagiaanku adalah ketika aku masih bisa menikmati hasil ketekunanku dalam bekerja."

(Menjadi wanita Paling Bahagia, Dr.'Aidh al-Qarni, hal 140)
»»  READMORE...

Selasa, 23 Juli 2013

Mengasahi Batang Besi Menjadi Jarum

Li Pai adalah salah seorang dari 8 penyair terbesar pada zaman Thang dan Sung. Syair-syairnya tidak ada yang tidak dikenal orang, namanya harum hingga saat ini. Namun, dimasa kecilnya, Li Pai adalah seorang anak yang lebih suka bermain-main, daripada belajar membaca dan menulis.

Suatu saat, ketika gurunya tidak berada di tempat, ia keluar dari kelas dan bermain di tepi sungai. Ketika hendak menangkap ikan, Ia melihat seorang nenek sedang memusatkan perhatiannya pada sebatang besi yang diasahnya di atas sebuah batu. Li Pai memperhatikannya selama setengah hari, namun si nenek itu tetap saja mengasah batang besi tersebut. Akhirnya dengan perasaan aneh, ia bertanya, “Nenek, Anda sedang apa ?“.
Nenek tua menjawab, “Saya sedang mengasah sebuah jarum untuk menyulam.” “Mengasah jarum ? Batang besi sedemikian besarnya, mau diasah sampai kapan ?“ “Benar, nak !“ nenek tua mengangkat kepala, memandang Li Pai dan berkata, “Walaupun batang besi ini besar, namun semakin diasah akan semakin kecil. Asalkan saya tidak berhenti mengasah, besi ini pasti akan menjadi jarum.” Setelah mendengar ini, sekejap kemudian Li Pai menjadi sadar dan dengan cepat kembali ke sekolah.

Pesan:
Tidak ada hal yang sulit di dunia ini, yang perlu kita cemaskan hanyalah niat dari setiap orang untuk melakukan sesuatu.Asalkan Anda memiliki cita-cita yang mulia, ingin maju dan berani berkorban dengan semangat “tidak menyerah karena rintangan”, ulet, ditambah tekad “Tidak mencapai tujuan, hati tidak menyerah”, bekerja keras, tahan banting, jelas dapat mencapai cita-cita yang mulia dan membangun usaha besar.
Albert Einstein (1879-1955) pernah berkata, “Orang-orang menganggap keberhasilan saya dikarenakan kejeniusan saya, sebenarnya, kejeniusan saya hanyalah bekerja keras dan ulet.”
Kamu tidak pernah benar-benar kalah sampai kamu berhenti mencoba. “ - Mike Ditka (pelatih sepakbola NFL)

“Kegagalan? Saya tidak pernah menghadapinya. Semua yang saya alami adalah kemunduran sementara.” - Dottie Walters
“Permulaan yang baik itu adalah suatu yang sangat bagus. Tapi, selesaikan apa yang telah Anda mulai, itu lebih penting. “ - Andrew Ho
“Kegagalan tidak membuat Anda menjadi gagal, melainkan putus asa dan menolak untuk mencoba kembali. “- Richard Exley
“Satu-satunya saat dimana Anda gagal, adalah saat terakhir Anda mencoba. “- Charle Kettering.

( Andrew Ho - Kiss UOL )
»»  READMORE...

Bertawakallah Kepada Allah, dan Tidurlah dengan Tenang

Semalaman asliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii ga bisa tidur, melek sampai saatnya sahur, ada yang salah nih dengan alam bawah sadar saya hehehe. Galau ???? ga juga ah, banyak fikiran ??? No....no...no... akhirnya buka bukunya Dr.'Aidh al-Qarni 'Menjadi Wanita Paling Bahagia' deh.... asyik juga baca nih buku. Berikut kutipannya ;

Semoga Alloh menyembuhkan 
Segala penyakit yang menimpa hamba-Nya
Karena Dia, Maha Dermawan
Dan sangat melimpah karunia-Nya

   Kepada setiap orang yang bisa tidur tenang, di bawah lindungan dan kekuasaan Alloh, meski berbantalkan angin topan yang bergemuruh dan berselimutkan ancaman tombak siap menusuk dan anak panah yang siap menerjang, hingga kesedihan tak menemukan jalan untuk memasuki hatinya dan air mata tak berkesempatan untuk berlinang membasahi pipinya...
    Kepada orang yang kehilangan putra-putri, kekasih, orang tua, dan sahabat-sahabatnya...
    Kepada orang beriman yang sedang bersedih dan siapa saja yang tengah diuji dengan gundah gulana.
   Semoga Alloh memberikan pahala yang besar kepada kalian, meningkatkan derajat kalian dan menambal kekurangan kalian. 
    Alloh berfirman, " Minta tolonglah (kepada Alloh) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. " (QS. Al-Baqoroh: 45 )
   Ali r.a. pernah berkata, "Sabar dan iman itu bagaikan kepala dan tubuh."  Karena itu, bergembiralah dengan kabar akan teredianya pahala akhirat untuk kalian di surga Firdaus yang berada di sisi Alloh Yang Maha esa. Semua itu adalah balasan dari apa yang engkau perbuat, engkau upayakan dan engkau korbankakn. Selamat untukmu atas keimanan, kesabaran, dan ketawakalanmu. Sesungguhnya engkau akan tahu bahwa dirimu selalu beruntung sebagaimana ditegaskan Alloh dalam firman-Nya , "Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

(MWPB -  Dr.'Aidh al-Qarni, 134)

»»  READMORE...

The New Inspiration - "Sebuah Teladan dari Napoleon Bonaparte"

Napoleon I Bonaparte adalah seorang maharaja Perancis dan Italia (15 Agustus 1979 – 5 Mei 1821). Ia berhasil menguasai hampir seluruh daratan Eropa dalam 8 tahun pertempuran. Dengan angkatan perangnya pada tahun 1812 ia bermaksud menyerang Rusia. Tetapi pada bulan Oktober 1813, ia kalah dalam Perang Leipzig. Akibatnya ia harus turun tahta dan dibuang ke pulau Elba.
Dalam pengasingan Napoleon dan keluarganya hidup sebagaimana masyarakat kebanyakan, tidak ada fasilitas dan penghormatan layaknya seorang pemimpin negara. Suatu hari ia berjalan kaki ditemani sang istri menyusuri pantai. Tak terasa langkah-langkah kaki mereka semakin mendekati pelabuhan terdekat. Di pelabuhan tersebut kebetulan sedang berlangsung bongkar muat isi kapal, sehingga suasananya hiruk pikuk.
Tiba-tiba mereka dikejutkan suara keras para awak kapal yang sedang mengusung barang turun dari kapal. “Minggir! Minggir!” teriak para awak kapal berulang kali memerintah mereka segera menepi. Terang saja sikap para awak tersebut memancing amarah istri Napoleon Bonaparte.
“Kalian semua kurang ajar! Di depan kalian ini adalah maharaja Perancis. Seharusnya kalian semua yang harus memberi jalan!” teriak wanita itu tak kalah keras dan penuh amarah.
Napoleon segera memberi isyarat kepada istrinya agar menahan diri. “Mereka sangat lelah bekerja. Jangan marah kepada mereka,” bisik Napoleon. Bahkan ia langsung memerintah para tentaranya membantu awak-awak kapal itu menurunkan barang-barang dari kapal. 
Selanjutnya Napoleon berhasil membangun kekuatan militer lagi selama 100 hari (dikenal dengan les Cent Jours). Sebenarnya ia dinilai tidak banyak melakukan perbaruan kekuatan militer yang cukup berarti, selain kekuatan ‘empat segi infantri’ (yang ia gunakan untuk menahklukkan Mesir), meriam & penyangganya, taktik perang, dan alat-alat perang modern yang menyebabkan angkatan perang Perancis sebelumnya selalu memenangkan perang. Tetapi berdasarkan berbagai penelitian sejarah, Napoleon dianggap sebagai komando perang paling mumpuni.
Dengan kekuatan militernya itu, Napoleon berhasil kembali menguasai Perancis. Selain mengandalkan kekuatan militer, dukungan terbesar atas keberhasilan Napoleon menguasai Perancis lagi ternyata berasal dari para awak kapal yang pernah ia bantu.
Sayangnya, kekuasaan Napoleon tidak berlangsung lama karena ia kembali dikalahkan dalam perang di Waterloo (sekarang Belgia) pada tanggal 18 Juni 1815. Oleh pasukan Inggris, ia dibuang ke pulau Saint Helena, dimana ia meninggal 6 tahun kemudian. Meskipun demikian, salah seorang keturunannya yaitu Napoleon III berhasil menjadi penguasa di Perancis pada abad ke 19.
Pesan:
Semua orang berpotensi menjadi pemimpin. Tetapi sebelum itu ia harus memahami pola kepemimpinan yang baik, entah dari buku-buku panduan, sosok pemimpin bijaksana dan sukses, seminar dan lain sebaginya termasuk dari kisah hidup Napoleon di atas. Selama menjadi pemimpin, Napoleon sudah pasti bukanlah tipe ideal bagi seluruh masyarakat di dunia. Tetapi setidaknya ada dua hal menarik di dalam dirinya yang patut kita teladani.
Salah satunya adalah sikap Napoleon yang penuh empati terhadap para awak kapal sewaktu ia di pengasingan. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan manempatkan diri pada situasi atau kondisi orang lain. Empati adalah unsur penting dalam kepemimpinan yang mencakup kecerdasan emosional dan sosial. Kecerdasan tersebut memungkinkan seorang pemimpin mampu memahami dan mengerti keberadaan dan kondisi orang lain, sehingga dapat menerapkan tehnik paling tepat untuk membangun kesatuan dan identitas mereka.
“Imbalan-imbalan yang kita terima dalam kehidupan selalu dalam proporsi yang tepat dengan besarnya penghargaan yang kita berikan kepada orang lain,” kata Earl Nightingale. Dampak yang ditimbulkan dari sikap seorang pemimpin yang mempunyai empati tinggi adalah timbulnya rasa penghargaan dan kepercayaan dari orang-orang yang ia pimpin. Dalam kisah singkat di atas, kita dapat melihat bahwa sikap yang penuh empati dari Napeoleon memotivasi para awak kapal yang pernah ia bantu untuk memberikan dukungan penuh pada perjuangan Napoleon untuk merebut kembali kekuasaannya.
Selain berempati, seorang pemimpin harus menyadari bahwa sikap dan perbuatannya sangat mempengaruhi orang lain.Sikap dan perbuatannya seharusnya menjadi teladan dan panutan orang lain. Sehingga seorang pemimpin harus mampu mengontrol sikapnya, misalnya berusaha senantiasa bersikap positif, dewasa,bijaksana, rendah hati, teguh pendirian, jujur, adil, patuh terhadap hukum meskipun tidak diawasi, dan lain sebagainya.
Sosok Napoleon dalam kisah di atas menunjukkan bahwa ia mampu menjadi pemimpin yang cukup rendah hati. Hal itu setidaknya dapat kita lihat dari bagaimana ia berkemauan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan para awak kapal.
Secara garis besar, kondisi sebuah lembaga, perusahaan, organisasi atau bahkan negara sangat dipengaruhi oleh kualitas pemimpinnya. Bercermin dari kisah di atas, kita dapat melihat bahwa sosok pemimpin ideal harusnya memiliki empati dan kesadaran yang tinggi bahwa dirinya adalah teladan bagi orang-orang yang ia pimpin. Untuk memiliki 2 kualitas tersebut, seorang pemimpin seharusnya berusaha memperbaiki diri, memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan, sekaligus mencari pengalaman baru supaya mampu menciptakan perbaruan dan kemajuan dalam berbagai bidang.

(  http://www.andrewho-uol.com )
»»  READMORE...

Senin, 18 Maret 2013

Mengapa Kita Harus Meningkatkan Standar Kehidupan

“Good is the enemy of great. – Baik adalah musuh dari luar biasa.”

Jim Collin

 

Memang sudah seharusnya kita semua tidak berhenti setelah berhasil mencapai prestasi. Jika Anda hanya puas setelah mencapai satu prestasi, tentu Anda tidak dapat lagi menjadi lebih baik 10 kali lipat, 20 kali lipat dan seterusnya. Meningkatkan prestasi kerja di dunia yang terus berkembang pesat sudah pasti memberikan berjuta manfaat yang mungkin belum pernah Anda pikirkan sebelumnya.
Ironisnya, ternyata makin banyak saja orang yang memilih hidup aman, menjalani kehidupan rutin tanpa tantangan sama sekali. Kehidupan mereka tak pernah berubah, karena mereka tak pernah mencoba sesuatu yang baru apalagi meningkatkan standar prestasi. Mereka rela menerima hidup apa adanya dan tak pernah lebih baik dari sebelumnya, karena takut gagal atau membuat kesalahan.
Lebih parah lagi, mereka hanya berpikir bagaimana mencari aman, bukan mencari kesempatan untuk mendapatkan kehidupan lebih baik. Orang yang berprinsip demikian, ‘only security, no opportunity’ – hanya rasa aman, tanpa kesempatan, sebenarnya justru dalam posisi berbahaya. Mereka lambat laun akan terlindas oleh perubahan, dan akan semakin kehilangan kesempatan untuk memiliki kebanggaan, kebahagiaan dan semangat hidup.

“The greater danger of most of us is not that our aim is too high and we miss it, but it is too low and we reach it. – Bahaya besar bukan karena kita mempunyai target tapi tak mampu mencapainya. Akan jauh lebih berbahaya jika kita mempunyai terget yang terlalu rendah dan kita berhasil mencapainya,” demikian pendapat Michelangelo.

Bila kita melihat tokoh-tokoh sukses dan terpandang di dunia, mereka semua mempunyai target pencapaian baru dalam bisnis maupun peningkatan kualitas personal.  Oleh sebab itu mereka mempunyai semangat hidup yang besar dan kesungguhan mewujudkan target baru. Bagi mereka, melakukan tanggung jawab pekerjaan untuk mencapai target yang lebih besar merupakan kesenangan dan akan berubah menjadi kepuasan jika sudah berhasil.

Sebut saja Donald Trump masih aktif menjalankan bisnisnya, meskipun sudah mempunyai kekayaan yang luar biasa. Begitu pula dengan Bill Gates, Steven Spielberg, Oprah Winfrey, Martha Tilaar, yang masih saja antusias menjalankan pekerjaan mereka dan menciptakan manuver bisnis yang luar biasa. Kalaupun sudah berhasil, mereka akan segera membuat target yang lebih besar lagi.
Thomas Alfa Edison adalah contoh lainnya. Tentu dia tak akan dikenal sebagai pemilik hak paten terbanyak sepanjang masa jika hanya menciptakan 1 penemuan. Thomas Alfa Edison menikmati dunia penelitian, dan ia akan bahagia sekaligus bangga jika berhasil menciptakan penemuan baru. Karena itulah ia terus menerus melakukan penelitian sampai berhasil menciptakan 1093 paten atau terbanyak sepanjang masa.

Contoh lain adalah Sir Edmund  Hillary yang sudah cukup kaya dan mempunyai status sosial tinggi. Ia memilih untuk bersusah payah mendaki Gunung Everest yang berketinggian 29.028 kaki, karena memecahkan rekor pendakian atas gunung tertinggi di dunia itu menjadi sumber kebahagiannya. Dengan semangat dan optimisme, ia berhasil  menorehkan tinta emas dalam sejarah sebagai penakhluk pertama gunung tersebut pada tanggal 29, Mei 1953. Karena sudah menjadi kesenangan, sampai menjelang akhir hayatnya Sir Edmund Hillary masih melakukan aktifitas pendakian gunung.

Sebenarnya masih banyak lagi orang-orang yang sudah berani menerobos tantangan dan terbukti berhasil menorehkan prestasi-prestasi besar berkelas dunia. Mereka juga menghadapi tantangan dan kesulitan yang tak kalah berat dari sebelumnya, tetapi mereka selalu antusias dan senang menjalankan tanggung jawab untuk mencapai target-target yang lebih besar. “Enthusiasm is one of the most powerful engines of  success. – Antusiasme adalah salah satu motor penggerak mencapai kesuksesan,” kata Ralph Waldo Emerson. Bila mereka berhasil menahklukkan tantangan dan kesulitan maka akan timbul kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi mereka.

Selain bersikap antusias dalam menjalanan pekerjaan, para pebisnis sukses maupun milyader di dunia itu selalu mempunyai visi dan misi yang baru. Mereka juga tidak akan segan memperbaiki diri guna mencapai visi tersebut. Dengan sendirinya, peningkatan terget ikut berpengaruh terhadap peningkatan etos kerja dan profesionalisme mereka.

Lihat milyader sekelas Donald Trump, yang masih antusias melakukan kesepakatan bisnis properti. Bill Gates yang kaya raya juga terus mengembangkan gagasan dan bisnis di dunia software. Begitu pula dengan Joanne Kathleen Rowling yang terus menulis buku dan terobsesi menghasilkan lebih banyak karya yang mengandung fantasi berkelas dunia.

Mereka menjalankan pekerjaan itu dengan hati dan pikiran, karena sangat berkomitmen terhadap peningkatan hasil pekerjaan mereka dan tidak kenal kata menyerah. Sehingga jiwa mereka terbentuk sebagai seorang pemenang. Oleh sebab itu orang-orang yang profesional dan terbiasa menetapkan target yang lebih besar cenderung mampu menciptakan prestasi mengagumkan dan kembali meningkatkan prestasi mereka.

Tidak mengherankan jika banyak orang yang telah kaya raya, tetapi tetap terobsesi dengan pekerjaaan mereka. Merekapun terus meningkatkan target pencapaian dan disiplin bekerja dengan waktu lebih panjang tanpa mengenal lelah. Mereka juga mencintai dan menikmati pekerjaan tersebut. Orientasi mereka tentu bukan untuk mengejar keuntungan materi lagi, melainkan kepuasan karena dapat menggunakan potensi mereka secara maksimum.

Itulah mengapa kita seharusnya meningkatkan standar prestasi. Peningkatan prestasi tak hanya menjadikan hidup Anda lebih baik, lebih berarti dan bergairah, tetapi juga menimbulkan kepuasan pada diri Anda dalam arti yang lebih positif serta membentuk jiwa sebagai seorang pemenang yang optimis.

“Jangan pernah berpikir do nothing atau pensiun. Banyak teman saya yang tidak mempunyai aktifitas setelah pesiun justru meninggalkan dunia lebih cepat. Jadi bekerjalah sampai Anda mati,”

demikian Lee Kuan Yew, mantan perdana mentri Singapura. Sampai hari ini pria berusia 84 tahun itu masih sehat dan aktif bekerja untuk mencapai standar pencapaian yang terus ia tingkatkan.
»»  READMORE...